Maicih bikin tericih icih

Bukan orang Bandung namanya kalo ngga tahu maicih, cemilan paling hits yang tengah digandrungi pecinta kuliner pedas. Mungkin bukan cuma pecinta pedas saja yang hunting maicih kesana kemari, nyaris semua orang heboh cari-cari spot maicih sampe rela ngantri berjam-jam saking kemakan ramenya berita maicih yg tersebar di jejaring sosial. Yup, begini lah cara "tim kreatif" maicih menjual dagangannya. Tanpa toko atau kios tetap, maicih lebih memilih diburu-buru pencintanya dengan cara mengumumkan spot dagang yang berpindah-pindah lewat akun twitternya. Maka para pembeli wajib mengecek timeline akun @infomaicih setiap saat untuk tahu waktu, jendral (agen penjual maicih) dan lokasi mangkal maicih. Woops, hampir lupa, mungkin perlu diinformasikan juga barangkali beberapa diantara kalian khususnya orang luar Bandung masih kepo akan fenomena maicih. Well, let me explain! Maicih, seperti tersebut diatas, adalah cemilan pedas yang awalnya cuma keripik singkong saja. Dengan keunikan penspesifikasian tingkat kepedasan, keripik singkong maicih tersohor di berbagai kalangan dengan tag level 3 untuk yang tidak begitu pedas, level 5 untuk yang lumayan pedas, dan level 10 untuk yang super pedas. Entah darimana muasalnya, saya ngga begitu paham akan sejarah keeksistensian keripik maicih (juga ngga ada di wikipedia :p). Jelasnya, maicih mulai populer di telinga saya sejak hastagnya terus-terusan muncul di timeline (twitter) temen-temen saya. Berawal dari rasa penasaran, saya juga berhasrat untuk mencoba keripik fenomenal itu. Orang-orang bilang : "u should make an extra effort to get it!". Tanya-tanya kiosnya, mereka cuma bilang, "helloooo.. u should be in to the goddamned line". Setelah lama menguping obrolan orang, saya baru tersadar bahwa strategi dagang maicih mengingatkan saya pada si eskrim langka--Magum. It's limited and u should run for it. Finally, saya harus merasakan rasa penasaran yang lama dan dahsyat dulu, baru bisa mendapatkan keripik itu. Rasanya, memang nampol! Beda dengan keripik-keripik pedas yang pernah ada dalam sejarah. So I say, it's worth longing! Dan ngga lama kemudian, produknya bertambah dengan kehadiran basreng dan gurilem yang ngga kalah nampol. Juga lapaknya kini meluas sampai ke ibu kota dan kota lainnya.




Bukan cuma jadi cemilan yg paling diburon, maicih juga sudah menjadi simbol dari fenomena hegemoni. Bagi yang belum tau hegemoni, nih saya kasih sedikit bocoran dari Gramsci ya, seorang filsuf Italia yang menggunakan istilah hegemoni untuk menjelaskan sebuah proses kemufakatan dimana kelompok masyarakat setuju terhadap dominasi dan autoritas kebudayaan yang diatur oleh kelompok tertentu. Bingung? Mungkin saya bisa ambil jalan pintasnya bahwa hegemoni adalah proses naturalisasi sesuatu yang diterapkan pada masyarakat luas, contohnya Maicih. Bagaimana fenomena ini bisa disebut hegemoni? Mungkin semua orang yang telah menjadi "korban" membabi butanya cemilan ini akan sadar bahwa sebenarnya, kalo bukan gara-gara heboh digemborkan oleh twitter, fenomena ngantri berjam-jam ini ngga akan pernah ada. Lewat media, yaitu jejaring sosial khususnya twitter, boleh facebook dan kaskus juga, maicih telah memaksa konsep keistimewaan produknya dinaturalisasi oleh masyarakat luas. Media telah menjadikan produk maicih SPECIAL ketimbang keripik, basreng, dan gurilem lainnya. Jelas, sekelompok orang telah membentuk dominasi dan autoritas kebudayaan maicih, yaitu "tim kreatifnya". Sukses besar, "tim kreatif" yang bersekutu dengan media telah melahirkan sebuah kebudayaan baru yang kini dianut oleh masyarakat. Yang ngantri, yang dapet, yang makan, mereka menjadi sebuah subjek yang berbeda dibanding orang-orang yang belum menyentuh bahkan belum masuk dalam kebudayaan ini. Produk maicih kini telah menjadi sebuah komoditas spesial, yang bisa merubah persepsi masyarakat terhadap sebuah 'keripik'. Lucu ya? Padahal keripik-keripik doang sih, banyak di pasaran.

Itulah kerennya maicih! Bisa ngetop berkat otak cerdas "tim kreatif"nya. Good Job!
Buat yang belum nyoba sabar ya... saya sih kapok kalo harus ngantri dan lari-lari buat dapetin maicih. Nebeng temen yang dapet aja deh. hehehe
2 Responses
  1. Unknown Says:

    keren bu tulisannya,,salut,,,
    thanks ya...

    @agung36 - le generale de maicih


  2. hehehehe sama-sama ya cuuuu :D
    hidup maicih!