Hah? Penjahat yang berjiwa pahlawan? Rancu sih. Tapi ya cuma itu kata-kata yang saya punya untuk menyimpulkan inti cerita film animasi 3D yang satu ini. Megamind yang disutradarai oleh Tom McGrath dan diproduksi oleh DreamWorks Animation dan Red Jam Productions ini dirilis di Indonesia pada tanggal 5 November 2010(Wikipedia.com). Entah kenapa saya baru sempet nonton film ini kemarin-kemarin dengan tanpa sengaja nyewa dari rental DVD deket kostan. Padahal, filmnya lumayan asyik dan pesan yang disampaikan oleh cerita ini cukup dalem. Megamind (Will Ferrell) adalah mahluk alien yang dibuang ke bumi sejak ia lahir, berbarengan dengan Metro Man (Brad Pitt) dari planet sebelah. Diluar kuasa dan keinginannya, takdir seolah-olah telah menentukan jejak hidupnya sebagai makhluk yang jahat. Sampai ke bumi, dia malah mendarat di sebuah penjara hingga setiap langkah yang ia mulai adalah prilaku yang diajarkan oleh orang-orang di penjara. Kontras dengan Metro Man, kehidupannya selalu dikelilingi kemewahan, kebaikan dan kemahsyuran sejak dirinya mendarat di sebuah rumah keluarga kaya. Mereka tumbuh besar dan belajar di sekolah yang sama. Dari sana Metro Man dengan keahlian terbangnya selalu membuat orang-orang di sekitarnya kagum dan mencintai dia. Sedangkan Megamind, setiap apa yang dia perbuat selalu saja salah bahkan gagal sehingga membuat orang-orang tidak menyukai dia. Menariknya, Megamind mulai berpikir, kalau dia selalu gagal untuk menjadi orang baik, maka satu-satunya kesempatan yang bisa membuat dia berhasil adalah menjadi penjahat. Yup, tekad bulatnya tau-tau berujung pada keeksistensian Megamind di seantero negri sebagai Villain yang super jahat.
Kejahatannya yang dibantu oleh pengikut setianya Minion (David Cross) memang sudah menyebar kemana-mana, namun selagi masih ada Metro Man (yang secara otomatis telah diangkat menjadi pahlawan nasional), rencana jahat megamind selalu gagal. Namun pada akhirnya dia bisa berhasil menjalankan misi jahatnya yang paling keji, yaitu melenyapkan Metro Man. Metro Man wafat, dia masih merasa gagal. Karna inti dari menjadi mahluk jahat adalah melawan kebaikan. Pahlawan mati, Megamind mulai merasa hidupnya tidak berguna. Akhirnya, dengan keintelegensiannya yang dahsyat, Megamind menciptakan ramuan yang bisa membuat seseorang menjadi pahlawan baru, mengganti Metro Man agar hidupnya kembali bermakna. Dipilihlah Hal (Jonah Hill), seorang kameramen yang sangat mencintai seorang reporter cantik--Roaxanne (Tina Fey), untuk menjadi pahlawan baru. Bukannya jadi pahlawan, Hal malah menjadi jahat sejak tahu Roaxanne berkencan dengan Megamind. Dunia jadi terbalik. Megamind justru yang paling diandalkan untuk menjadi pahlawan baru yang bisa melawan Hal yang telah berganti nama menjadi Titan. Namun bukan itu inti yang diharapkan oleh seorang Megamind, dia tidak boleh menolong kota, dia tidak boleh menjadi pahlawan, dan dia tidak boleh mendapatkan gadis cantik seperti Roaxanne karna itu jatahnya sang Pahlawan. Namun pada akhirnya, Megamind bisa mengalahkan Titan dan muncul sebagai pribadi baru--> Pahlawan sejati. Dan sejak saat itu dia baru benar-benar merasakan sebuah keberhasilan mutlak dalam hidupnya.
Well, film ini sudah memberikan pesan yang sangat berarti, setidaknya untuk saya. Bahwa setiap makhluk, khususnya manusia tidak lah ditakdirkan secara absolut untuk menjadi orang jahat atau orang baik. Takdir kita cuma untuk hidup di dunia dan mati saat tak bernyawa. Menjadi orang baik atau orang jahat adalah sebuah pilihan. Bisa dilihat dari cerita Megamind, dia tidak pernah ditakdirkan untuk menjadi penjahat, dia hanya memilih jalan itu didorong oleh perlakuan sosial terhadapnya dan nilai-nilai serta persepsi masyarakat yang ditanamkan padanya. Jauh di dalam hati, Megamind tidak pernah jahat, dia hanya berusaha menjadi jahat seperti apa yang orang-orang mau. That's why this movie is worth watching :)